TUHAN itu Ada Apa Ada-NYA

TUHAN itu ada, dan akan selalu ada walau banyak protes terhadap Diri-NYA. Dan walau ketika mati kita tidak bertemu TUHAN, maka jangan kaget kalau sebenarnya kita sendiri yang selama hidup melarang Dia untuk bertemu dengan kita. TUHAN itu ada, benar-benar ada, karena aku pernah bertemu dengan-NYA.

Aku percaya TUHAN itu ada, karena aku percaya ada “AKU” yang lebih besar dari diriku.
Aku percaya TUHAN itu ada, karena aku melihat ketidakpastian dunia yang merupakan kenyataan akan apa yang diberikan-NYA pada manusia.

Aku peduli pada TUHAN, bukan karena sekedar memanggil-NYA memakai HURUF BESAR, dan bukan karena aku meneriakkan nama-NYA, melainkan karena Diri-NYA adalah Beliau, Ia dan Dia, Diri-NYA-lah Diri-NYA.

Dia berkuasa, tetapi tetap membiarkan kita tumbuh dewasa dengan digembleng oleh lingkungan yang kita ciptakan sendiri.
Kemandirian yang Beliau harapkan kepada kita, yang akhirnya juga membuat banyak orang bablas pada pemahaman dan kepercayaan mutlak pada diri sendiri.

Dia berkuasa atas segalanya, tetapi memberi kesempatan kepada pilihan. Dia bisa, tetapi sayang-NYA kepada kita membuat Dia seperti berdiam diri.
Banyak orang gagal karena protes terhadap diamnya Diri-NYA, tapi aku percaya, bahwa diamnya Diri-NYA bukanlah diamnya kenyataan bahwa kitalah yang seharusnya berbuat, kitalah yang harus menjadi berkah bagi orang-orang yang kita ratapi keadaannya, ironisnya hanya meratap tanpa berbuat sesuatu yang mantap.

Dia mampu, Dia mau, tetapi Dia selalu memberi perbedaan kepada kita agar bisa menjadi suatu kesatuan tubuh yang utuh.
Ironis bahwa kita menginginkan persamaan sekaligus membangun tembok ganda terhadap perbedaan: tembok agama sebagai kedok imani, dan tembok eksklusivitas kalangan sebagai tembok humani.

TUHAN itu ada, dan akan selalu ada walau banyak protes terhadap Diri-NYA. Dan walau ketika mati kita tidak bertemu TUHAN, maka jangan kaget kalau sebenarnya kita sendiri yang selama hidup melarang Dia untuk bertemu dengan kita.
TUHAN itu ada, dan akan selalu ada bagi malaikat untuk menuntun kita, dan bagi iblis untuk melindungi kita.
TUHAN itu ada, benar-benar ada, karena aku pernah bertemu dengan-NYA.

2 comments

  1. Ceritaeka - April 2011 07:56

    Pernah bertemu?
    Perjumpaan pribadi?
    Would be nice if u wanna share it into a post #justsaying hehehe

    Reply
  2. Mbah M - April 2011 06:02

    Beberapa kali
    Sedikitnya ada 1 post yang pernah di-share through my brother’s blog Mbah B
    Berjudul “Mimbar yang berubah arah”, sayangnya blog di WordPress sudah ditutup, dan ga tau gimana nasib post itu 6(-..-’)

    Reply

Have your say