0

Diam, ia adalah yang tak bisa disangkal. Perlu kejelian dan pemaknaan yang tepat ketika menghadapinya. Ia adalah ekspresi marah, namun juga cinta. Mengungkapkan ketidakpedulian, namun mendasarkan diri pada perhatian. Karena rasa dan logika, mencari keseimbangannya dalam diam.

Diam, ia adalah yang tak bisa disangkal. Perlu kejelian dan pemaknaan yang tepat ketika menghadapinya. Ia adalah ekspresi marah, namun juga cinta. Mengungkapkan ketidakpedulian, namun mendasarkan diri pada perhatian. Karena rasa dan logika, mencari keseimbangannya dalam diam.

Mas Resi & C.P.M. Sianipar

Diam, ia adalah yang tak bisa disangkal. Perlu kejelian dan pemaknaan yang tepat ketika menghadapinya. Ia adalah ekspresi marah, namun juga cinta. Mengungkapkan ketidakpedulian, namun mendasarkan diri pada perhatian. Karena rasa dan logika, mencari keseimbangannya dalam diam. — Mas Resi & C.P.M. Sianipar

Have your say